Kendal – Bupati Kendal, Hj. Dyah Kartika Permanasari menghadiri kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 2 Patebon, Senin (15/07/2025).
Dalam kunjungannya, Bupati menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kendal dalam upaya pemulihan sekolah pascabencana banjir yang melanda pada awal tahun 2025 lalu.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Patebon, Kuncoro Pujiwarto menjelaskan, bahwa sekolahnya mengalami musibah banjir besar pada 21 Januari 2025 akibat jebolnya tanggul Kali Bodri.
"Banjir tersebut meninggalkan endapan lumpur di seluruh area halaman sekolah dan menyebabkan berbagai kerusakan," ujar Kuncoro.
Menurut Kuncoro, dampak banjir sangat serius terhadap fasilitas sekolah. Sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan parah, seperti robohnya tembok pembatas sekolah, rusaknya seluruh peralatan elektronik akibat terendam air, serta hancurnya mebel berbahan dasar triplek yang tidak dapat lagi digunakan.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi sekolah saat ini masih jauh dari ideal. Mengingat belum tersedia ruang guru yang layak, dan fasilitas pendukung pembelajaran pun sangat terbatas.
"Untuk kegiatan komputer, proses belajar masih bergantung pada laptop pribadi milik para guru," kata Kuncoro.
Meski sudah menerima bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, BPBD, PMI, Damkar, serta bantuan dari berbagai unsur pemerintah kabupaten Kendal, Kuncoro menegaskan bahwa masih ada sejumlah kendala yang memerlukan perhatian serius.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Kendal Hj. Dyah Kartika Permanasari menyampaikan, bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah konkret.
"Pemerintah Kabupaten Kendal saat ini sedang dalam proses memperbaiki tembok yang jebol. Selain itu, kami juga telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mebel dan laptop. Nantinya, sebanyak 16 unit laptop akan disediakan guna mendukung kegiatan pembelajaran penting, termasuk di bidang kecerdasan buatan (AI)," ucap Hj. Dyah Kartika Permanasari.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk tetap optimis di tengah keterbatasan yang ada. "Namun, kita tetap harus optimis bahwa dengan segala keterbatasan ini, kita bisa menemukan solusi secara bertahap," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya semangat belajar bagi para siswa sebagai bagian dari upaya menyongsong masa depan, dalam rangka menyongsong generasi emas 2045.
"Anak-anak perlu belajar dengan tekun agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berprestasi, memiliki daya saing tinggi, serta mampu berpikir kreatif dan inovatif," kata Hj. Dyah Kartika Permanasari.
Diskominfo Kendal/Sandy